Pedagang, Penguasa, dan Pujangga di
Masa Klasik (Hindu-Buddha)
Oleh: Aman Santoso
MAN Insan Cendikia Pekalongan
Masa Hindu-Buddha berlangsung selama
kurang lebih 12 abad. Pembabakan masa Hindu-Buddha terbagi menjadi tiga, yaitu
periode pertumbuhan, perkembangan, dan keruntuhan. Pada abad ke-16 agama Islam
mulai mendominasi Nusantara.
Namun, tidak berarti pengaruh
kebudayaan Hindu-Buddha hilang tergantikan kebudayaan Islam. Agama Islam
mengakomodasi peninggalan Hindu-Buddha, tentunya dengan melakukan modifikasi
agar tetap berselang beberapa abad, wujud peradaban Hindu-Buddha masih dapat
kita saksikan hingga sekarang, misalnya dalam perwujudan sastra dan arsitektu
A.
Pengaruh Budaya India
Candi Borobudur terletak di Kota Magelang,
Jawa Tengah. Dari bentuk arsitekturnya candi itu merupakan candi Buddha. Candi
yang megah itu pernah menjadi satu di antara tujuh keajaiban dunia. Sementara
itu, di Sumatra terdapat kerajaan yang sangat terkenal, yaitu Sriwijaya
Cara dan jalur proses masuk dan
berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia. Beberapa pendapat
(teori) tersebut dijelaskan pada uraian berikut
Pertama,
sering disebut dengan teori Ksatria.
Dalam kaitan ini R.C. Majundar berpendapat, bahwa munculnya kerajaan atau
pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria atau
para prajurit India.
Kedua, teori Waisya. Teori ini terkait
dengan pendapat N.J. Krom yang mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam
dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia adalah kaum
pedagang.
Ketiga,
teori Brahmana.
Teori tersebut sesuai dengan pendapat J.C. van Leur bahwa Hinduisasi di
Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Brahmana.
Keempat,
teori yang dinamakan teori Arus
Balik. Teori ini lebih menekankan pada peranan bangsa
Indonesia sendiri dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
B.
Kerajaan-Kerajaan pada Masa Hindu-Buddha
1.
Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai ini dipandang sebagai
kerajaan Hindu-Buddha yang pertama di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan
terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Sungai
Mahakam merupakan sungai yang cukup besar dan memiliki beberapa anak sungai.
2.
Kerajaan Tarumanegara
Sejarah tertua yang berkaitan dengan
pengendalian banjir dan sistem pengairan adalah pada masa Kerajaan
Tarumanegara. Purnawarman adalah raja terkenal dari Tarumanegara.
Perlu kamu pahami bahwa setelah
Kerajaan Kutai berkembang di Kalimantan Timur, di Jawa bagian barat muncul
Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan ini terletak tidak jauh dari pantai utara Jawa
bagian barat.
Prasasti-prasasti itu berhuruf
Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti itu adalah:
- Prasasti Tugu
- Prasasti Ciaruteun
- Prasasti Kebon Kopi
- Prasasti Muara Cianten
- Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak)
- Prasasti Cidanghiang (Lebak)
- Prasasti Pasir Awi
3.
Kerajaan Kalingga
Ratu Sima adalah penguasa di Kerajaan
Kalingga. Agama utama yang dianut oleh penduduk Kalingga pada umumnya adalah
Buddha.
4.
Kerajaan Sriwijaya
Beberapa prasasti itu antara lain
sebagai berikut.
- Prasasti Kedukan Bukit
- Prasasti Talang Tuo
- Prasasti Telaga Batu
- Prasasti Karang Berahi
Perkembangan Kerajaan Sriwijaya
Ada beberapa faktor yang mendorong
perkembangan Sriwijaya antara lain:
- Letak geografis dari Kota Palembang
- Runtuhnya Kerajaan Funan di Vietnam akibat serangan Kamboja.
Perkembangan Politik dan Pemerintahan
Daerah-daerah yang berhasil dikuasai
antara lain sebagai berikut.
- Tulang-Bawang yang terletak di daerah Lampung.
- Daerah Kedah yang terletak di pantai barat Semenanjung Melayu.
- Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalan perdagangan
internasional.
- Daerah Jambi terletak di tepi Sungai Batanghari.
- Tanah Genting Kra merupakan
tanah genting bagian utara Semenanjung Melayu.
- Kerajaan Kalingga dan Mataram Kuno
Perkembangan Ekonomi
Pada mulanya penduduk Sriwijaya hidup
dengan bertani. Akan tetapi karena Sriwijaya terletak di tepi Sungai Musi dekat
pantai, maka perdagangan menjadi cepat berkembang.
5.
Kerajaan Mataram Kuno
Keberadaan lokasi kerajaan itu dapat
diterangkan berada di sekeliling pegunungan, dan sungaisungai. Di sebelah utara
terdapat Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Sindoro; di sebelah barat
terdapat Pegunungan Serayu; di sebelah timur terdapat Gunung Lawu.
Perkembangan Pemerintahan
Sebelum Sanjaya berkuasa di Mataram
Kuno, di Jawa sudah berkuasa seorang raja bernama Sanna. Menurut prasasti
Canggal yang berangka tahun 732 M, diterangkan bahwa Raja Sanna telah
digantikan oleh Sanjaya. Raja Sanjaya adalah putra Sanaha, saudara perempuan
dari Sanna.
6.
Kerajaan Kediri
Kehidupan politik pada bagian awal di
Kerajaan Kediri ditandai dengan perang saudara antara Samarawijaya yang
berkuasa di Panjalu dan Panji Garasakan yang berkuasa di Jenggala.
Beberapa karya sastra yang terkenal,
sebagai berikut.
- Kitab Baratayuda
- Kitab Kresnayana
- Kitab Smaradahana
- Kitab Lubdaka
7.
Kerajaan Singhasari
Raja-Raja yang Memerintah Singhasari
- Ken Arok (1222 – 1227 M)
- Anusapati
- Tohjoyo (1248 M)
- Ronggowuni (1248 – 1268 M)
- Kertanegara (1268 – 1292 M)
Perluasan Daerah Singhasari
Kertanegara menginginkan wilayah
Singhasari hingga meliputi seluruh Nusantara. Beberapa daerah berhasil
ditaklukkan, misalnya Bali, Kalimantan Barat Daya, Maluku, Sunda, dan Pahang.
Perkembangan Politik dan Pemerintahan
Untuk menciptakan pemerintahan yang
kuat dan teratur, Kertanegara telah membentuk badan-badan pelaksana. Raja
sebagai penguasa tertinggi. Kemudian raja mengangkat tim penasihat yang terdiri
atas Rakryan i Hino, Rakryan i Sirikan, dan Rakryan i Halu.
8.
Kerajaan Majapahit
Setelah Singhasari jatuh, berdirilah
Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur, antara abad ke-14 – ke-15 M.
Berdirinya kerajaan ini sebenarnya sudah direncanakan oleh Kertarajasa
Jayawarddhana (Raden Wijaya).
9.
Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali
Menurut berita Cina di sebelah timur
Kerajaan Kalingga ada daerah Po-li atau Dwa-pa-tan yang dapat
disamakan dengan Bali. Adat istiadat di Dwa-pa-tan sama
dengan kebiasaan orang-orang Kaling. Misalnya, penduduk biasa menulisi daun
lontar.
10.
Kerajaan Tulang Bawang
Dari sumber-sumber sejarah Cina,
kerajaan awal yang terletak di daerah Lampung adalah kerajaan yang disebut
Bawang atau Tulang Bawang.
11.
Kerajaan Kota Kapur
Dari hasil penelitian arkeologi yang
dilakukan di Kota Kapur, Pulau Bangka.
C.
Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan
Pada masa itu, Selat Malaka merupakan
jalur penting dalam pelayaran dan perdagangan bagi pedagang yang melintasi
bandarbandar penting di sekitar Samudra Indonesia dan Teluk Persia. Selat itu
merupakan jalan laut yang menghubungkan Arab dan India di sebelah barat laut
Nusantara, dan dengan Cina di sebelah timur laut Nusantara. Jalur ini merupakan
pintu gerbang pelayaran yang dikenal dengan nama “ jalur sutra “
D.
Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha
Contoh hasil akulturasi antara
kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan Indonesia asli sebagai berikut.
- Seni Bangunan
- Seni Rupa dan Seni Ukir
- Seni Pertunjukan
- Seni Sastra dan Aksara
- Sistem Kepercayaan, roh nenek moyang dipuja oleh orang yang masih
hidup (animisme)
Komentar
Posting Komentar