Perairan Laut
Kelas 10 Oleh: Aman Santoso
Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan
atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya. Laut
yang sangat luas disebut samudera. Jadi, dapat dikatakan bahwa laut merupakan
bagian dari samudera. Terdapat empat Samudra yang menutupi planet Bumi, yaitu
Pasifik (179,7 juta km2), Atlantik (93,4 juta km2), Hindia (74,9 juta km2), dan
Arktik (13,1 juta km2).
Perairan laut merupakan massa air
asin dengan kadar garam cukup tinggi (rata-rata 3,45%). Lautan di bumi memiliki
luas kira-kira 361.000.000 km2. Jadi lebih dari 70% luas permukaan bumi dengan
kedalaman rata-rata 3.730 m. Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut
Oceanografi. Objek yang dipelajarinya, adalah mengenai keadaan fisik airnya,
gerakannya, kedalamannya, kualitas airnya, pasang naik, pasang surut, dan
lain-lain.
1. Klasifikasi Laut
a. Berdasarkan proses terjadinya
1) Laut Transgresi adalah laut yang
terjadi karena genangan air laut terhadap daratan akibat kenaikan tinggi
permukaan air laut yang mencapai kurang lebih 70 m pada zaman es. Inilah yang
menyebabkan dataran rendah di Indonesia timur danbarat tergenang air laut dan
sekarang menjadi laut dangkal. Contoh: Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata,
Laut Cina Selatan, dan Laut Arafuru.
2) Laut Ingresi adalah laut yang
terjadi karena dasar laut mengalami gerak menurun, dapat berupa palung laut
atau lubuk laut. Contoh: Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi dan Laut
Maluku.
3) Laut Regresi, yaitu laut yang
menyempit pada waktu zaman es, terjadi penurunan permukaan air laut. Dangkalan
Sunda dan dangkalan Sahul pada zaman glasial merupakan daratan. Dangkalan Sunda
merupakan bagian dari Benua Asia, sedangkan dangkalan Sahul merupakan bagian
dari Benua Australia. Pada waktu air surut ada bagian dari laut yang masih
merupakan laut karena dalamnya, laut inilah yang dinamakan laut regresi.
Contohnya Laut Banda dan Selat Makassar.
b. Berdasarkan letaknya
1) Laut Tepi (sub/ocean), adalah laut
yang letaknya di tepi benua dan terpisah dengan lautan oleh adanya deretan
pulau. Contohnya, Laut Jepang dan Laut Cina Selatan.
2) Laut Pertengahan (middle sea)
adalah laut yang terletak di antara benua, contohnya Laut Tengah.
3) Laut Pedalaman (inland sea) adalah
laut yang terletak di tengah-tengah benua (daratan). Contohnya, Laut Hitam dan
Laut Kaspia.
c. Berdasarkan
kedalamannya
Tingkat-tingkat kedalaman dasar laut
adalah sebagai berikut.
1). Zona Litoral (pesisir), yaitu
daerah pantai yang terletak di antara garis pasang naik dan pasang surut.
2). Zona Neritik (laut dangkal),
dengan ketentuan sebagai berikut.
a) Bagian dasar laut sampai kedalaman
200 m.
b) Sinar matahari masih tembus ke
dasar laut.
c) Pada zona ini banyak binatang dan
tumbuhan laut sehingga zona ini penting artinya bagi kehidupan manusia.
d) Zona ini meliputi Landas Kontinen
Sunda, seperti Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Malaka, dan Landas
Kontinen Sahul yaitu Laut Arafuru.
3). Zona Batial (wilayah laut dalam),
dengan ketentuan sebagai berikut.
a) Kedalamannya antara 200–2000 m.
b) Sinar matahari sudah tidak tembus
sampai ke dasar laut, karena itu tumbuh-tumbuhan laut jumlahnya terbatas
demikian juga binatang-binatang lautnya.
4) Zona Abissal (wilayah laut sangat
dalam), dengan ketentuan sebagai berikut.
a) Kedalamannya antara 2000–5000 m.
b) Tekanan airnya sangat besar.
c) Suhu sangat rendah.
d) Tidak terdapat tumbuhan laut.
e) Binatang laut sangat terbatas.
5) Zona Hadal (wilayah laut yang
paling dalam > 6000 m).
2. Relief dasar
laut
a. Paparan Benua (Continental Shelf)
b. Lereng Samudra (Continental Slope)
c. Dasar Samudra (Ocean Floor)
d. The Deep adalah cekungan-cekungan
yang sangat dalam di dasar samudra. Pada umumnya, topografi the deep adalah
berupa lubuk (basin) dan palung (trench dan trough). Lubuk laut / Bekken /
Basin bentukan dasar samudra berupa cekungan yang relatif hampir bulat, yang
terjadi akibat pemerosotan muka Bumi karena adanya tenaga endogen. Palung
adalah bentukan dasar samudra yang bentuknya menyerupai parit memanjang dan
sangat dalam. Sebagian besar palung laut terletak pada pertemuan lempeng
samudra dan benua (subduction zone).
e. Ambang adalah relief dasar laut
berupa punggungan (bukit) yang memisahkan dua wilayah laut dangkal.
f. Pematang tengah samudra (Mid
Oceanic Ridge) adalah jalur punggungan yang bentuknya memanjang di sepanjang
zone pemisahan dua buah lempeng samudra (zone divergensi).
g. Submarine canyon adalah alur-alur
ngarai yang terletak di kawasan paparan benua, yang dahulunya diperkirakan
merupakan lembah sungai paparan tersebut masih berupa kawasan darat.
h. Gunung Laut, adalah gunung yang
dasarnya di dasar laut, baik yang puncaknya menjulang di atas permukaan laut
atau tidak.
i. Guyot merupakan bekas gunung api
yang puncaknya datar dan tenggelam karena tererosi.
j. Atol adalah pulau karang di laut
yang bentuknya menyerupai cincin yang besar.
3. Gerakan Air Laut
a. Gelombang Laut
Gelombang laut dapat didefinisikan
sebagai suatu proses turun naiknya molekul-molekul air laut, membentuk puncak,
dan lembah. Secara umum, gerak gelombang laut terbentuk karena adanya pengaruh
angin, terutama berhubungan dengan hal-hal berikut.
1) Kecepatan angin, semakin cepat
angin berhembus gelombang makin tinggi, sebaliknya semakin lambat angina
berhembus gelombang makin rendah.
2) Lamanya angin bertiup, semakin
lama angin bertiup gelombang makin tinggi.
3) Fetch, yaitu daerah yang terkena
pengaruh gerakan angin. Semakin luas fetch, gelombang yang terbentuk memiliki
panjang gelombang lebih besar
4) Perbedaan kerapatan air laut dan
udara. Gelombang laut dapat terjadi akibat bersentuhannya molekul air laut dan
molekul udara yang berbeda kerapatannya.
5) Kedalaman laut. Adanya perubahan
kedalaman dasar laut tiba-tiba dari dalam menjadi dangkal kea rah pantai
mengakibatkan bagian bawah gelombang tertahan oleh dinding dasar laut. Benturan
gelombang laut dengan dinding dasar laut ini mengakibatkan terbentuknya gerak
ombak membalik yang menimbulkan pecahan gelombang yang dikenal dengan istilah
Breaking Waves atau Breakers
6) Aktivitas Endogenik. Aktivitas
endogenik terjadi di dasar laut berupa kegiatan gunung api atau gempa tektonik
dapat menyebabkan terjadinya gelombang pasang secara tiba-tiba dengan gelombang
yang jauh tinggi disbanding dengan gelombang normal.
Berdasarkan gerakannya gelombang laut
dapat dibedakan atas dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Gelombang yang tidak bergerak ke
arah horizontal (mendatar)
b. Gelombang yang airnya bergerak
maju
b. Arus Laut
Arus laut adalah gerakan massa air
laut dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Gerakan massa air laut ini dapat
secara mendatar berupa arus permukaan dan arus dasar, ataupun secara vertikal,
dari lapisan bawah ke atas atau sebaliknya.
Beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya arus laut antara lain sebagai berikut.
1) Gerakan angin yang arahnya tetap
sepanjang tahun, seperti:
a) Angin Passat
b) Angin Barat
2) Perbedaan tinggi permukaan air
laut.
Arus yang terjadi akibat per bedaan
tinggi permukaan laut dinamakan arus kompensasi atau arus pengisi. Arus
kompensasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Arus kompensasi mendatar, seperti
arus anti khatulistiwa di Samudra Pasifik dan Atlantik, arus Oyashio di Jepang
dan arus Labrador di pantai timur Kanada.
b) Arus kompensasi vertikal atau
tegak, seperti arus Kalifornia di Pantai Barat Amerika Serikat, arus Benguella
di pantai barat Afrika Selatan, arus Canari di pantai barat Afrika Utara, dan
arus Australia Barat.
3) Adanya rintangan pulau atau benua,
mengakibatkan arus laut berbelok mengikuti garis pantai pulau atau benua
tersebut. Contoh: arus Brasil, arus Mexico, dan arus Agulhas.
4) Perbedaan suhu dan salinitas
(kadar garam) air laut. Arus laut yang diakibatkan oleh perbedaan suhu dan
kadar garam dinamakan arus thermohalin.
Arus yang terdapat di Indonesia,
sebagai berikut:
1) Arus laut angin muson, arus yang
terjadi karena pengaruh angina musim yang tiap setengah tahun sekali berganti
arah.
2) Arus pengisi tegak atau konveksi,
yang terjadi akibat adanya perbedaan suhu dasar dan permukaan air laut.
3) Arus pasang surut, yang terjadi
karena pengaruh adanya pasang naik dan pasang surut air laut di samudra-samudra
sekitar Indonesia.
c. Pasang Naik dan Pasang Surut
Pasang naik dan pasang surut air laut
adalah naik dan turunnya air laut secara beraturan waktunya (periodik), yaitu
pada periode 24 jam 50 menit. Di setiap tempat di bumi mengalami dua kali
pasang naik dan dua kali pasang surut. Penyebab utama dari gejala alam ini
adalah adanya gaya tarik (gravitasi) bulan dan matahari terhadap Bumi, namun
yang lebih terasa pengaruhnya adalah gravitasi bulan karena jarak matahari dan
Bumi sangat jauh. Ada dua macam pasang surut air laut, yaitu:
1) Pasang purnama (Spring tide) yaitu
pasang naik dan surut yang besar yang terjadi pada awal bulan dan pertengahan
bulan (bulan purnama Pada 1 Hijriyah (bulan baru) dan 14 Hijriyah (bulan
purnama). Pada saat inilah terjadi pasang-surut tertinggi di muka bumi yang
dikenal dengan pasang purnama
2) Pasang perbani (Neap tide), yaitu
pasang naik dan surut terendah. Ini terjadi pada waktu bulan seperempat
(tanggal 7 Hijriyah) dan tiga perempat (tanggal 21 Hijriyah), matahari dan
bulan terletak pada posisi yang membentuk sudut siku-siku (90°) satu sama lain,
gaya tarik matahari dan bulan terhadap Bumi saling berlawanan. Akibatnya, pada
kedua tanggal tersebut gejala pasang-surut mencapai puncak terendah, yang
dikenal dengan istilah pasang perbani.
4. Kualitas Air
Laut
1) Salinitas air
laut
Rasa asin air laut itu disebabkan
oleh garam-garaman yang terkandung dalam air laut. Pada dasarnya air laut
tersusun atas garam-garam utama sebagai berikut
a) Natrium klorida (NaCl) (77,75%).
b) Magnesium klorida (Mg Cl2)
(10,89%),
c) Magnesium sulfat (Mg So4) (4,73%),
d) Kalsium sulfat (Ca So4) (3,60%),
e) Kalium (K) (2,46%),
f) Kalsium karbonat (Ca C03) (0,35%),
g) Magnesium bromida (Mg Br) (0,21%).
h) Unsur turunan lain (0,01%).
Kadar garam air laut tidak sama di
setiap daerah, sebab tergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhinya, sebagai
berikut:
a) Besar kecilnya penguapan,
b) Banyak sedikitnya curah hujan,
c) Banyak sedikitnya air tawar dari
sungai yang masuk,
d) Banyak sedikitnya cairan es yang
masuk ke dalam laut,
e) Arus laut, dengan adanya arus laut
terjadi percampuran kandungan garam, sehingga kadar garamnya lebih merata.
Rata-rata kadar garam air laut adalah
35%0 (atau 3,5%), hal itu berarti bahwa setiap 1.000gram air laut mengandung
garam-garaman sebanyak 35 gram. Curah hujan yang tinggi dan banyaknya
sungai-sungai yang bermuara ke laut menyebabkan tingkat keasinan laut di
Indonesia tergolong rendah.
2) Suhu atau
temperatur air laut.
Suhu air laut pada daerah satu dengan
daerah lain berbeda-beda. Suhu ditentukan oleh:
a) letak lintang geografis suatu
tempat,
b) besar kecilnya pemanasan matahari,
c) keadaan angin.
3) Warna Air Laut.
Warna air laut tergantung pada
zat-zat yang terlarut dalam air laut baik organik maupun anorganik. Pada
umumnya, laut berwarna biru, tetapi karena pengaruh zat-zat terlarut itulah
warna laut dapat berbeda-beda. Berikut macam-macam warna air laut.
1. Warna hijau, karena adanya lumpur
yang diendapkan dekat pantai memantulkan warna hijau, karena adanya plankton
yang banyak.
2. Warna kuning, karena adanya lumpur
kuning yang terdapat pada dasar laut. Misalnya, pengaruh endapan dari Sungai
Kuning atau Sungai Hoang ho di Cina.
3. Warna ungu, karena adanya
organisme yang mengeluarkan sinar fosfor, misalnya, di Laut Ambon.
4. Warna biru, karena adanya sinar
biru dari matahari (gelombang pendek) yang dipantulkan lebih banyak dari yang
lain.
5. Warna merah, karena adanya
ganggang laut (algen) yang sifatnya memantulkan warna merah dari sinar matahari
misalnya, Laut Merah.
6. Warna putih, karena permukaannya
selalu tertutup es, misalnya, laut di daerah kutub.
7. Warna hitam(sebelah utara Turki),
karena adanya lumpur hitam di dasar laut.
4) Organisme laut
Organisme laut antara lain yaitu
plankton, nekton, phytoplankton, dan benthos.
a) Plankton adalah gabungan dari
jasad-jasad hewan dan tumbuhan bersel satu, tidak dapat bergerak sendiri tetapi
mengapung di permukaan atau dekat permukaan air laut.
b) Phytoplankton adalah plankton
jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup pada kedalaman tidak lebih dari 100 m, karena
membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesa.
c) Nekton adalah gabungan dari
binatang-binatang yang dapat berenang terutama binatang laut, misalnya ikan,
cumi-cumi, gurita, dan lain-lain.
d) Benthos adalah organisme laut yang
hidupnya terikat pada dasar laut. Ada yang hidup merangkak pada dasar laut,
misalnya cacing laut, tiram, remis, dan lain-lain. Ada yang menempel pada dasar
laut, misalnya rumput laut, ganggang, dan bunga karang.
Komentar
Posting Komentar